skip to main |
skip to sidebar
biografi Ahmadinejad
Pagi ini, seperti biasa, setelah sholat Subuh saya menarik sebuahbukudari rak dan mulai melakukan ritual keluarga, membaca.Ada beberapa buku baru yang saya beli beberapa waktu yang lalu danbeberapa bahkan masih dalam plastik. Melihat judulnya saja saya sudahtertarik. Salah satunya adalah "Ahmadinejad, David di Tengah AngkaraGoliath Dunia" terbitan Himah Teladan, kelompok Mizan.Telah agak lama saya tertarik dengan tokoh satu ini. Sepak terjangnyamelawan tekanan Barat dalam masalah nuklir benar-benar membuat sayapenasaran dengan tokoh ini. Salah satu anggota milis CBE juga pernahmenayangkan foto-foto tentang kesederhanaan beliau meski ada yangmeragukan keasliannya. Telah lama rasanya dunia tidak memiliki tokoh'David' macam Ahmadinejad ini. Dunia kita ini sekarang dipenuhi olehpara pengecut dan tidak memiliki pendirian. Sosok Ahmadinejadbenar-benar seperti seteguk air di tengah sahara. Ketika baru sajamembaca Pengantar yang dituliskan oleh Rosiana Silalahi dari SCTV danBab I tentang awal-awal kiprah Ahmadinejad dalam dunia politik diIrantanpa terasa mata saya terasa hangat dan tanpa bisa saya kendalikanair mata saya mengalir. Saya sungguh tidak dapat menahan keharuansayamembaca dan mengetahui betapa sederhananya tokoh dunia satu ini.Sayaterpaksa harus menghentikan membaca buku ini agar tidak larut dalamemosi saya. I'm such a sentimental person. Tapi terus terang sayamemang hidup dalam kerinduan akan tokoh sederhana macamNabi Muhammad, Umar bin Chattab, Umar bin Abdul Aziz, Mahatma Gandhi,Muhammad Hatta, Hidayat Nurwahid (saya pernah bertemu dengannya dannampaknya ia sama sentimentalnya dengan saya).Dan kini ada Ahmadinejad, seorang tokoh in reality! Seberapasederhanakah beliau ini? Let me tell you. Berikut ini saya kutipkansebagian dari yang saya baca dari buku tersebut. Konon ketika beliausudah menjabat sebagai walikota Teheran yang memiliki populasi lebihbesar daripada Jakarta ia masih tampil dengan sepatu yangbolong-bolong. Ia menyapu jalanan Teheran dan bangga dengan itu.Sampaisekarang pun ia masih tampil dengan kemeja lengan panjang sederhanasehingga jika kita tidak mengenalnya dan bertemu dengannya kita tidakakan pernah mengira bahwa beliau adalah seorang presiden. Ya presidendari sebuah negara besar. Di Balikpapan di mana saya tinggal bahkanhampir semua guru rasanya punya jas.Sebelum menjabat sebagai presiden Iran beliau adalah walikotaTeheran,periode 2003-2005. Teheran, ibukota Iran, kota dengan sejutaparadoks,memiliki populasi hampir dua kali lipat dari Jakarta, yaitu sebesar16juta penduduk. Untuk bisa menjadi walikota dari ibukota negara tentusudah merupakan prestasi tersendiri mengingat betapa Iran adalahnegara yang dikuasai oleh para mullah. Ia bukanlah ulama bersorban,tokoh revolusi, dan karir birokrasinya kurang dari 10 tahun. Beliautinggal di gang buntu, maniak bola, tak punya sofa di rumahnya, dankemana-mana dengan mobil Peugeot tahun 1977. Penampilannya sendirijauh dari menarik untuk dijadikan gosip, apalagi jadi selebriti.Rambutnya kusam seperti tidak pernah merasakan sampo dan sepatunyaitu-itu terus, bolong disana-sini, mirip alas kaki tukang sapujalanandi belanatara Jakarta. Nah! Kira-kira dengan modal dan penampilanbegini apakah ia memiliki kemungkinan untuk menjabat sebagai walikotaDepok saja, umpamanya?Dalam tempo setahun pertanyaan tentang kemampuannya memimpinterjawab.Warga Teheran menemukan bahwa walikotanya sebagai pejabat yang banggabisa menyapu sendiri jalan-jalan kota, gatal tangannya jika adaselokanyang mampet dan turun tangan untuk membersihkannya sendiri, menyetirsendiri mobilnya ke kantor dan bekerja hingga dini hari sekedar untukmemastikan bahwa Teheran dapat mejadi lebih nyaman untuk ditinggali."Saya bangga bisa menyapu jalanan di Teheran." Katanya tanpa berusahauntuk tampil sok sederhana. Di belahan dunia lain sosoknya mungkindapat dijadikan reality show atau bahkan aliran kepercayaan baru.Sejak hari pertama menjabat ia langsung mengadakan kebijakan yangbersifat religius seperti memisahkan lift bagi laki-laki danperempuan(ini tentu menarik hati para wanita di Teheran), menggandakanpinjamanlunak bagi pasangan muda yang hendak menikah dari 6 juta rial menjadi12 juta rial, pembagian sup gratis bagi orang miskin setiap pekan,dan...menjadikan rumah dinas walikota sebagai museum publik! Ia sendirimemilih tinggal di rumah pribadinya di kawasan Narmak yang miskinyanghanya berukuran luas 170 m persegi. Ia bahkan melarang pemberiansajian pisang bagi tamu walikota mengingat pisang merupakan buah yangsangat mahal dan bisa berharga 6000 rupiah per bijinya. Ia jugamenunjukkan dirinya sebagai pekerja keras yang sengaja memperpanjangjam kerjanya agar dapat menerima warga kota yang ingin mengadu.Namun salah satu keberhasilannya yang dirasakan oleh warga kotaTeheran adalah spesialisasinya sebagai seorang doktor di bidangmanajemen transportasi dan lalu lintas perkotaan. Sekedar untukdiketahui, kemacetan kota Teheran begitu parahnya sehingga sayapernahdikirimi salah satu foto lelucon dari berbagai belahan dunia denganjudul "Only in ..." . salah satunya dari Teheran dengan judul "OnlyinTeheran" dengan foto kemacetan lalu lintasnya yang bisa bikinpenduduk Jakarta menertawakan kemacetan lalu lintas di kotanya.Secaradramatis ia berhasil menekan tingkat kemacetan di Teheran denganmencopot lampu-lampu diperempatan jalan besar dan mengubahnya menjadijalur putar balik yang sangat efektif.Setalah menjabat dua tahun sebagai walikota Teheran ia masuk dalamfinalis pemilihan walikota terbaik dunia World Mayor 2005 dari 550walikota yang masuk nominasi. Hanya sembilan yang dari Asia ,termasukAhamdinejad.
Tapi itu baru awal cerita. Pada tangagl 24 Juni 2005 ia menjadi bahanpembicaraan seluruh dunia karena berhasil menjadi presiden Iransetelah mengkanvaskan ulama-cum-mlliter Ali Hashemi Rafsanjani dalampemilihan umum. Bagaimana mungkin padahal pada awal kampanye namanyabahkan tidak masuk hitungan karena yang maju adalah para tokoh yangmemiliki hampir segalanya dibandingkan dengannya? Dalam jajakpendapat awal kampanye dari delapan calon presiden yang bersaing,Akbar hasyemi Rafsanjani,Ali Larijani, Ahmadinejad, Mehdi Karrubi, Mohammed Bhager Galibaf,Mohsen Meharalizadeh, Mohsen Rezai, dan Mostafa Min, popularitasAhmadinejad paling buncit.Pada masa kampanye ketika para kontestan mengorek sakunya dalam-dalamuntuk menarik perhatian massa , Ahmadinejad bahkan tidak sanggupuntukmencetak foto-foto dan atributnya sebagai calon presiden. Sebagaiwalikota ia menyumbangkan semua gajinya dan hidup dengan gajinyasebagai dosen. Ia tidak mampu untuk mengeluarkan uang sepeser pununtukkampanye! Sebaliknya ia justru menghantam para calon presiden yangmenggunakan dana ratusan milyar untuk berkampanye atau yang bagi-bagiuang untuk menarik simpati rakyat.Pada pemilu putaran pertama keanehan terjadi, Nama Ahmadinejadmenyodok ke tempat ketiga. Di atasnya dua dedengkot politik yang jauhlebih senior di atasnya, Akbar Hashemi Rafsanjani dan Mahdi Karrubi.Rafsanjani tetap menjadi favorit untuk memenangi pemilu ini mengingatreputasi dan tangguhnya mesin politiknya. Tapi rakyat Iran punyarencana dan harapan lain, Ahmadinejad memenangi pemilu dengan 61 %sedangkan Rafsanjani hanya 35%. Logika real politik dibikin jungkirbalik olehnya.Ahmadinejad memang penuh dengan kontroversi. Ia presiden yang tidakberasal dari mullah yang selama puluhan tahun telah mendominasihampirsemua pos kekuasaan di Iran , status quo yang sangat dominan. Ia jugabukan berasal dari elit yang dekat dengan kekuasaan, tidak memilikitrack-record sebagai politisi, dan hanya memiliki modal asketisme,yang untuk standar Iran pun sudah menyolok. Ia seorang revolusionersejati sebagaimana halnya dengan Imam Khomeini dengan kedahsyatanaurayang berbeda. Jika Imam Khomeini tampil mistis dan sufistis,Ahamdinejad justru tampil sangat merakyat, mudah dijangkau siapapun,mudah dipahami dan diteladani. Ia adalah sosok Khomeini yang jauhlebih mudah untukdipahami dan diteladani. Ia adalah figur idola dalam kehidupan nyata.Seorang 'satria piningit' yang mewujud dalam sosok nyata.Sebagaimana mentornya, ia tidak terpengaruh oleh kekuasaan. Kekuasaanseolah tidak menyentuh karakter-karakter terdalamnya. Ia seolahmemiliki 'kepribadian ganda', di satu sisi ia bisa bertarung kerasuntuk merebut dan mengelola kekuasaan, dan di sisi lain ia bertarungsama kerasnya menolak segenap pengaruh kekuasaan agar tidakmempengaruhi batinnya. Tidak bisa tidak, dengan karakter yangdemikiankompleks itu seorang revolusioner macam Ahmadinejad memangditakdirkanuntuk membuat banyak kejutan dan drama pada dunia.Ia memangkas semua biaya dan fasilitas kedinasan yang tidaksine-qua-non terutama dengan urusan pribadi. Dalam pandangannya,untukmewujudkan masyarakat Islam yang maju dan sejahtera, pejabat negaraharuslah memiliki standar hidup yang sama dengan rakyat kebanyakan.,mencerminkan kehidupan nyata dari masyarakatnya, dan tidak hidup dimenara gading. Ia menetapkan PPN baru bagi orang-orang kaya danmengunakan dananya untuk membangun perumahan bagi rakyat miskin. Iamembawa 'uang minyak ke piring-piring orang miskin' dengan program"Reza Love Fund" (Reza adalah Imam ke delapan kaum Syiah) denganmengalokasikan 1,3 milyar dollar untuk program bantuan bagi kalanganmuda untuk menikah, memulai usaha baru, dan membeli rumah.Meski mengagumi Imam Khomeini dan hidup asketis tidak berarti iakonservatif. Ia bahkan tampil moderat. Ketika ditanya apakah ia akanmengekang penggunaan jilbab yang kurang Islami di kalangan remajaTeheran, ia menjawab,: "Orang cenderung berpikir bahwa kembali kenilai-nilai revolusioner itu hanya urusan memakai jilbab yang baik.Masalah sejati bangsa ini adalah lapangan kerja dan perumahan untuksemua, bukan apa yang harus dipakai."Meski telah terpilih menjadi presiden ia sama sekali tidak mengubahpenampilannya. Ia tetap tampil bersahaja dan jauh dari pamorkepresidenan. Pada salah satu acara dengan kalangan mahasiswa salahsatu peserta menanyakan penampilannya yang tidak menunjukkan tampangpresiden tersebut. Dengan lugas ia menjawab,: "Tapi saya punyatampangpelayan. Dan saya hanya ingin menjadi pelayan rakyat." Air mata sayamengalir membaca ini. Subhanallah! Alangkah rendah hatinya pemimpinsatu ini. Tak salah jika ia dicintai oleh bagitu banyak mahluk Tuhandiseluruh muka bumi.Saya tidak ingin menulis lebih panjang tentang tokoh satu ini. Sayamenganjurkan setiap orang untuk membeli bukunya dan membacanyasendiridan menikmatinya sebagaimana saya menikmatinya. Belikan satu bukuuntuk anak Anda dan biarkan ia mengenal satu tokoh besar dunia yangmasih hidup dan mudah-mudahan kelak dapat mengikuti jejaknya. Sayahanya ingin menutup tulisan ini dengan pendapatnya mengapa iabersikeras agar Iran memiliki teknologi nuklir. Katanya,:"Jika nuklirini dinilai jelekdan kami tidak boleh menguasai dan memilikinya mengapa kalian sebagainegara adikuasa boleh memilikinya? Sebaliknya, jika teknonuklir inibaik untuk kalian, mengapa kami tidak boleh juga memakainya?" Suatuargumen sederhana yang tidak mampu dijawab oleh negara-negara Barat.Itu sebabnya Bush tidak bersedia meladeninya dalam suatu tantangandebat di PB
sumber:vivanews
0 komentar:
Posting Komentar